Hal ini disampaikan Muhaimin, pada acara
10 Jemaah Haji Indonesia Meninggal Dunia di Madinah
Sejumlah 10 jamaah Haji yang berasal dari Indonesia dinyatakan telah meninggal dunia di Madinah Al Munawwarah.
MA Jamin Hakim Pengadil Ahok Bebas Intervensi
Pertemuan antara perwakilan massa aksi 55 dengan pihak Mahkamah Agung sudah selesai dilakukan. Ada beberapa poin yang disampaikan perwakilan massa, terutama soal proses hukum terhadap Ahok.
Ahok akan menghadapi vonis perkara dugaan penodaan agama pada tanggal 9 Mei 2017. Pihak MA menjamin tidak akan ada intervensi terhadap hakim yang menjatuhkan vonis.
"Undang-Undang menjamin kebebasan hakim, tak boleh kita intervensi baik individual maupun lembaga negara. Intervensi ke hakim bisa dikenakan pidana," kata Panitera MA Made Rawa Aryawan, di Gedung MA, Jakarta, Jakarta, Jumat (5/5).
Terkait masukan dari massa aksi soal independensi, Made menyebut hal tersebut memang sudah sejalan dengan nilai yang dianut oleh hakim. Ia mengatakan pihak MA siap menerima masukan dari masyarakat karena sudah diatur dalam Undang-Undang.
"Karena Undang-Undang Nomor 48 tahun 2009 menyatakan hakim dalam menegakkan hukum harus menggali dan menerapkan nilai-nilai yang dianggap benar dan adil di dalam kehidupan bermasyarakat," kata Made.
Ia pun menyatakan adanya aksi yang dilakukan massa kali ini tidak akan mengganggu independensi hakim dalam proses hukum. "Jadi kehadiran beliau-beliau ini tidak akan mengganggu imparsialitas dan independesial hakim. Tidak disampaikan pun, hakim sudah dibekali nilai unggul peradilan. Dia harus berani menyatakan yang benar itu benar, yang adil itu adil, berdasarkan bukti di peradilan dan keyakinan hakim," kata Made.
Kepala Biro Hukum dan Humas MA, Ridwan Mansyur, menambahkan ada beberapa poin yang menjadi masukan dari massa, termasuk independensi hakim. Massa berharap independensi hakim tidak akan terganggu dengan masalah di luar persidangan.
"Harapannya pengadilan tidak tergerus oleh persolan yang mempengaruhi hakim di dalam memeriksa dan mengurus perkara," ujar dia.
Massa juga menyampaikan bahwa putusan majelis hakim merupakan benteng terakhir dalam proses penanganan perkara. Oleh karena itu putusan hakim diharapkan akan bisa memberikan rasa keadilan.
"Keputusan hakim diharapkan memberikan rasa keadilan ke masyarakat karena itu pada pokoknya merupakan amanah UUD," kata dia.
Astagfirullah, Jangan Selfie di Medsos khususnya Kaum Wanita. Akibatnya No 4 ini bikin Kalian Kapok Selfie lagi!!!
Kebayakan orang Hobi Selfie, dari mulai remaja maupun orang tua. Selfie boleh-boleh saja namun ada baiknya jangan dilakukan di ruang pribadi sebut saja kamar tidur. Ada batas yang musti tidak dilibas sehingga privasi Anda tidak bablas. Sebab, ada risiko yang wajib ditanggung bagi mereka yang gemar Selfie di kamar tidur. Dan berikut empat “bahaya” Selfie di ruang yang sifatnya sangat pribadi.
1. Ruang privasi terekspos Kamar
Anda semestinya cuma Anda saja yang tahu serta bukan jadi konsumsi publik. Masyarakat luas belum tentu merasa nyaman dengan apa yang Anda “pamerkan” saat Selfie di ruang pribadi ini. Ada satu petuah yang mengatakan jika sebuah kamar akan kehilangan “kesuciannya” tatkala ditampilkan ke publik. Setidaknya privasi Anda terekspos meski hanya sebatas ruang saja.
2. Publik tidak selalu terpikat
Anda merasa cantik dan menarik, logikanya orang-orang akan suka dengan foto Selfie yang dibagikan. Namun belum tentu semua orang terpikat. Terlebih, jika dilakukan di ruang pribadi yang semestinya tidak dipertontonkan ke khalayak.
3. Adiktif
Seakan tidak memiliki rem, aksi sebar foto Selfie sangat berpotensi mencandu. Sekali pujian mengalir, banjir komentar dan like terus menderu tanpa henti, Anda akan selalu gatal untuk unggah dan unggah lagi foto Selfie. Imbasnya, ruang publik Anda akan kian terekspos.
4. Bisa disalahgunakan
Ini yang celaka sebab memang bisa disalahgunakan oleh tangan-tangan iseng. Terlebih, apabila foto Selfie yang dibagikan cukup aduhai atau vulgar. Jangan korbankan privasi diri Anda hanya untuk mencari perhatian berupa jempol dan komentar. Ada risiko yang kudu ditanggung dan semestinya foto Selfie tidak perlu neko-neko.
Anda semestinya cuma Anda saja yang tahu serta bukan jadi konsumsi publik. Masyarakat luas belum tentu merasa nyaman dengan apa yang Anda “pamerkan” saat Selfie di ruang pribadi ini. Ada satu petuah yang mengatakan jika sebuah kamar akan kehilangan “kesuciannya” tatkala ditampilkan ke publik. Setidaknya privasi Anda terekspos meski hanya sebatas ruang saja.
2. Publik tidak selalu terpikat
Anda merasa cantik dan menarik, logikanya orang-orang akan suka dengan foto Selfie yang dibagikan. Namun belum tentu semua orang terpikat. Terlebih, jika dilakukan di ruang pribadi yang semestinya tidak dipertontonkan ke khalayak.
3. Adiktif
Seakan tidak memiliki rem, aksi sebar foto Selfie sangat berpotensi mencandu. Sekali pujian mengalir, banjir komentar dan like terus menderu tanpa henti, Anda akan selalu gatal untuk unggah dan unggah lagi foto Selfie. Imbasnya, ruang publik Anda akan kian terekspos.
4. Bisa disalahgunakan
Ini yang celaka sebab memang bisa disalahgunakan oleh tangan-tangan iseng. Terlebih, apabila foto Selfie yang dibagikan cukup aduhai atau vulgar. Jangan korbankan privasi diri Anda hanya untuk mencari perhatian berupa jempol dan komentar. Ada risiko yang kudu ditanggung dan semestinya foto Selfie tidak perlu neko-neko.
Parah ! Pilot Mabuk, Bikin Penumpang Was-Was, Lihat Videonya !
PALMERAH – Pilot Citilink Mabuk, Sejumlah penumpang protes atas insiden tersebut, Rabu (28/12) pagi.
Melalui akun twitternya, sejumlah penumpang menyampaikan twitnya bahwa pilot Citilink dengan nomor penerbangan QG-800, bicaranya ngelantur sebelum take off.
Seperti Hendro T Subiyantoro menulis, Insiden di psw @Citilink QG 800 Sub-CGK, pilotnya mabuk, omong ngelantur sblm take off.
Kemudian ismatul izzah menulis, Insiden citilink 28 Desember 2016 05:15 flight no QG-800 Pilot MABOK,penumpang protes untuk ganti pilot. Twit ini diteruskan ke @citilink @kemenhub151 @AP_Airports
Lalu Hardiyono Nusawan menulis, @Citilink qg800 pagi ini penumpang diturunkan, sepertinya karena pilotnya bermasalah, mengecewakan sekali safety dan service citilink.
Terkait kejadian yang dikeluhkan penumpang penerbangan Citilink QG 800 jurusan Surabaya- Jakarta (28/12) bahwa pilot yang mengawaki pesawat diduga mabuk, Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan Suprasetyo memerintahkan capt pilot utk melakukan tes kesehatan ulang, walaupun hasil tes drug and alcohol di Klinik Graha Angkasa Pura I dinyatakan negatif.
“Capt. Pilot bernama Tekad Purna tersebut harus melakukan medical check-up ke kantor Kesehatan Penerbangan hari ini juga,” ujarnya.
Menurut Suprasetyo, tidak ada toleransi dalam hal keselamatan dan keamanan penerbangan.
Segala sesuatu yang berpotensi mengganggu keselamatan dan keamanan penerbangan harus dicegah sedini mungkin.
Namun demikian, Suprasetyo juga mengingatkan kalau dari hasil tes kesehatan ternyata hasilnya negatif, nama baik pilot tersebut harus dipulihkan.
Dari informasi yang disampaikan oleh manajemen Citilink kepada Dirjen Perhubungan Udara, tertulis bahwa penerbangan pagi itu jadwal keberangkatannya pukul 05.15 WIB dengan nomor penerbangan QG 800 rute Bandara Juanda (Surabaya) menuju Bandara Halim Perdanakusuma (Jakarta).
Pesawat yang digunakan adalah Airbus A320 dengan jumlah penumpang 152 dewasa, 9 anak-anak dan 2 bayi.
Capt pilot yang bertugas adalah Capt. Tekad Purna dengan Co-pilot (FO) Bayu Segara. Sedangkan pramugari (flight Attendant ) adalah Rigke Mutya, Anggita Nur, Gunung D dan Iing Radia.
Kronologis kejadiannya adalah sebagai berikut:
05.09 WIB : Pilot tiba di flops dan langsung ke pesawat yang parkir di stand 5A dan sedang proses boarding. Pilot masuk ke kokpit dan di kokpit melakukan pengumuman ke kabin pesawat dengan suara yang kurang jelas sehingga hampir semua penumpang komplain dan meminta captain pilot-nya diganti.
05.30 WIB : Seluruh penumpang turun dari pesawat. Flops Citilink memutuskan mengganti captain pilot tersebut dengan Capt. Wahana Agus. Seluruh penumpang naik ke pesawat dan 9 penumpang memutuskan cancel.
06.20 WIB : Penerbangan QG 800 push back menuju Bandara Halim PK.
06.35 WIB : Capt. Tekad diperiksa di klinik Graha Angkasa Pura I oleh dr. Putu dan hasil drug and alcohol test adalah negatif. (*/apr).
Lihat Video :
Woww! Bocah SD Ini Udah Berani Bikin Status Seperti Ini dan Ejek Para Jomblo, Yang Jomblo Pasti Panas!!Cari tahu Kenapa?
Anak Zaman Sekarang Kian hari tingkah lakunya makin membuat miris saja, Anak zaman sekarang sudah mengenal percintaan. Beda dengan zaman dahulu yang hanya mengenal arti keseruan hidup.
Bahkan parahnya lagi, mereka tak segan-segan mengumbar kemesraan mereka. Seperti foto yang datang dari postingan akun Facebook Roy Indra Gultom. Dengan bangganya anak SD memperlihatkan kemesraannya dengan sang kekasih yang sama-sama masih belia. Keduanya masih memakai seragam pramuka....
Bocah laki-laki itu mengalungkan tangannya di leher sang kekasih sambil menempelkan wajahnya ke pipi si cewek. Keduanya mengumbar senyuman berlatar sebuah bangunan bercat putih yang diduga sebagai tempat sekolah. “Selamat pagi kaka kaka jones hehehehe… kalian mana bisa kayak aku, #PacaranTanpaNafsu #Itu Munafik,” tulis akun tersebut di laman group Facebook Panti Jomblo seperti dilansir Tribunstyle.com. Sontak, para netizen yang melihatnya menjadi berang. Banyak dari mereka yang menyayangkan sikap pergaulan keduanya karena meningat lagi dengan usia mereka yang masih belia. Kian hari tingkah laku anak-anak makin membuat miris saja. Jauh dengan anak-anak di zaman dahulu, yang hanya mengenal arti keseruan hidup tapi anak kecil di era modern saat ini justru berbeda.
Mereka sudah mengenal percintaan.... Bahkan parahnya lagi, mereka tak segan-segan mengumbar kemesraan mereka. Seperti foto yang datang dari postingan akun Facebook Roy Indra Gultom. Dengan bangganya anak SD memperlihatkan kemesraannya dengan sang kekasih yang sama-sama masih belia. Keduanya masih memakai seragam pramuka. Bocah laki-laki itu mengalungkan tangannya di leher sang kekasih sambil menempelkan wajahnya ke pipi si cewek. Keduanya mengumbar senyuman berlatar sebuah bangunan bercat putih yang diduga sebagai tempat sekolah.
“Selamat pagi kaka kaka jones hehehehe… kalian mana bisa kayak aku, #PacaranTanpaNafsu #Itu Munafik,” tulis akun tersebut di laman group Facebook Panti Jomblo seperti dilansir Tribunstyle.com. Sontak, para netizen yang melihatnya menjadi berang. Banyak dari mereka yang menyayangkan sikap pergaulan keduanya karena meningat lagi dengan usia mereka yang masih belia. Postingan ini kemudian menjadi viral ketika dire-post oleh akun Instagram
@ngakakkocak. “kaka jones…dicariin nih,” caption yang tertulis dalam postingan tersebut. Bahkan sampai hari Selasa kemarin (27/12/2016), postingan tersebut sudah mendapat 77,4 ribu like dan 11 ribu lebih komentar. Berikut komentar netizen :
@alviandea : “Opo banget cah bayii.”
@yulilutfatulf : “Dek PR matematikanya dikerjain dulu sih.”
@wahyu_uuu : “gak lucu min… kayak gini ni yg ngerusal moral bangsa.”
@ditakristina : “Tenggelam kan!”
@naufal.dzikri : “Pacaran tanpa nafsu bullshit mana lgi itu.” Bagaimana tanggapanmu?
Astagfirullah ! Bejat, Aku di Tipu Suamiku...Ternyata Dia GAY
Kisah Nyata, Adalah Wulan D pengguna media sosial dan penulis yang mebeberkan Screnshot isi percakapan dengan seseorang.
Rini (bukan nama sebenarnya), kawan semasa kuliah yang begitu cantik dan populer di kampus, tiba-tiba menghubungi saya. Terbata-bata dia bercerita soal suaminya yang punya banyak pacar lelaki, bahkan terang-terangan mengaku padanya soal kecenderungan tersebut. “Dulu dia baik-baik saja, tidak ada yang aneh. Sampai setelah aku melahirkan dan menurutnya aku mulai dingin di ranjang, dia cari kesenangan lain..” Rini bercerita, sedih.
Segala upaya telah ditempuh Rini, termasuk melabrak si brondong. Tapi suami sudah gelap mata. Tidak ingat lagi anak istri. Mereka pisah ranjang sudah setahun belakangan. Dan hampir tidak ada komunikasi, selain membahas soal anak. Saya sedih dan marah. Mengapa si suami tega melakukan itu? Mengapa Rini harus bertahan? Apalagi dia cerita pula soal suami yang temperamental, gampang naik darah. “Anak, Lan. Yang kupikir cuma anak. Meskipun aku tahu, ini bodoh sekali..” Ya Allah... apa lah saya ini, hanya orang yang bisa mendengar dan berkomentar. Jika saya yang berada di posisi Rini, mungkin tak semudah itu pula berucap pisah.
***** Di lain waktu, datang pula whatsapp dari seorang ukhti bercadar, sebut saja bernama Mira . Dari banyak kisah yang saya dengar langsung, kisah Mira ini yang paling menyedot amarah saya. Dia bercadar, suaminya pun hafidz Qur’an. Nikah baru dalam hitungan bulan, namun kini Mira sudah menjalani sidang cerai. Ia menyebut suaminya tak ubahnya binatang. Berpenampilan Ustadz, namun pacar sesama jenisnya ada dimana-mana. Mira menulis cerita demi cerita kepada saya, dengan amarah yang begitu terlihat. Sempat dia menulis, “Kalau bisa, ingin ana bunuh dia dengan tangan ana sendiri...”
Saya pun membaca kisahnya dengan menahan marah, sekaligus mual. Benci dengan kelakuan si suami. Mempermalukan agama ini. Apalagi setelah Mira cerita bahwa ustadz yang dulu mengantarai proses perjodohan mereka pun, seperti lepas tangan. Sempurna sudah semua beban dia bawa seorang diri. Yatim piatu, berharap beroleh imam yang bisa melindunginya, menuntunnya, mendidiknya, namun kehancuran yang ia dapat.
**** Saudariku, siapa pun engkau.. Jika saat ini kau hendak menerima pinangan seorang lelaki, tolong jangan kau serahkan sepenuhnya proses ini pada “perantara”, “pihak ketiga” atau siapa saja yang terpercaya dan engkau percaya. Kau yang akan menikah, bukan perantara. Baik buruknya si lelaki, kau yang akan menanggungnya, bukan perantara. Maka barengilah prasangka baik dan rasa percaya itu dengan sikap waspada. Cari tahu siapa si lelaki, cari info sebanyak mungkin tentangnya. Cari tahu semuanya. Semuanya. Saya selalu disergap sedih dan marah saat mendengar dan membaca cerita seperti ini. Semoga hal yang sama tidak berulang padamu.
Subscribe to:
Posts (Atom)Template Responsive Design